![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNZEwQ6EnCrc3k6sDHYFbD-Pk3VCf9mKhF2lerAgZwtaEuLVbGyAprrL1kiq_remqXx-ZkN_BEb54MSQ6x3TXiaLLxeczBaBWz7xObGA6esyTe0QvvhqbIiS1dJ_PHvn-tq1CW9_h45NLL/s1600/Pertemuan-Damai-Bonek-dan-Pee-Wee-Gaskins_large.jpg)
“Kita disini ingin berkenalan dan bersilaturahmi juga mencoba meluruskan bahwa Pee Wee Gaskin tidak pernah melakukan tindakan seperti itu. Jadi yang kemaren itu sebenernya kita salah berkenalan,” ujar Dochi. PWG melalui vokalisnya menyatakan bahwa berita tersebut sama sekali tidak benar.
Kabar itu muncul dari Twitter dan Facebook Kamis (9/12) lalu. Belum sehari, gossip yang disebut Dochie sebagai fitnah ini, sudah beredar kemana-mana. Emosi para Bonek pun tersulut dengan mudahnya. Makanya pihak kepolisian meminta management PWG agar mereka nggak jadi tampil.
Sampai saat ini, belum diketahui siapa oknum dibalik kabar burung ini. “Berita ini bukan dari kita. Kita nggak tau ini berita datang dari siapa. Sekarang kita minta kerjasamanya untuk mencari siapa oknum di balik berita ini. Dan nantinya akan kita serahkan ke pihak hukum,” Sansan menambahkan. Dan selama pertemuan tadi, kedua pihak juga sepertinya sepakat menutup cerita insiden Surabaya. Kedua pihak sama sama tidak mau bercerita lagi baik soal kronologis maupun kejadian. Pihak Pee Wee Gaskin juga mengungkapkan kalau mereka hanya dihadang. "Ikhlasin saja. Biar jadi pelajaran saja buat masyarakat Indonesia, supaya tidak mudah termakan gosip," Ujar Regi sang road manager yang kemarin dikabarkan jadi korban.
Pihak Bonek jauh-jauh dateng dari Surabaya memang datang bukan untuk berdebat. Tapi buat meluruskan kesalahpahaman ini. “Kalau memang terbukti, secara hukum kita proses aja,” ujar Hamim, salah satu perwakilan Bonek pada media. Hal ini juga ditegaskan kembali oleh Dochi cs. Mereka meminta ke semua pihak yang terlibat untuk sama-sama mencari oknum yang ada di balik ini semua. “Agar si oknum ini tau, kalau apa yang udah dia lakukan ini tuh bukan lelucon lagi, dia udah menghambat karir kami sebagai band,” ujar Dochi.
Selanjutnya Dochi juga bilang kalau mimpinya dan PWG adalah biar bisa melihat setiap sudut indonesia, mewakili generasi dan juga bawa semangat nasionalisme. “Tapi dengan adanya kejadian kayak gini, mimpi kita jadi ketutup," kata Dochi.
Mereka akan terus mencari siapa sih yang bikin kesalahpahaman dari tiga pihak ini. PWG sendiri udah menyewa lawyer khusus menangani masalah ini.
Akhirnya pertemuan tadi ditutup dengan jabatan tangan ketiga belah pihak. Heru Joko selaku ketua Viking menutup obrolan dengan meminta Pee Wee Gaskins untuk membuat lagu mengenai sepakbola di Indonesia. “Yah.. biar bisa damai lah!” begitu katanya.
http://pwg-dorks.blogspot.com
Sumber : www.hai-online.com Road Manager Pee Wee Gaskins Dihajar Bonek!
"Dia (Regi) kan keluar dari mobil. Nah saat itu kondisinya kita mau ke arah lokasi Coca Cola Sunburst, niatnya pengen ngobrol dulu sama Bonek-Bonek itu. Cuma akhirnya baru ngelangkahin satu kaki tiba-tiba langsung dipukulin abis. Terus abis itu ya sudah, akhirnya diamanin ke polisi, kita bikin BAP juga, abis itu kita kembali ke Jakarta," tutur Sansan, sang gitaris di studio DAHSYAT, RCTI, Kebon Jeruk, Jakbar, Senin (13/12).
Atas pemukulan itu, Regi hingga saat ini masih berada di rumah sakit dan menjalani visum. "Cukup banyak lah luka-lukanya, cuma hasilnya belum keluar karena baru masuk. Kita bakal ngadain preskon dan sedetail-detailnya bakal kita kasih tahu di sana," sambungnya.
Ditegaskan Pee Wee Gaskins, mereka tidak pernah melakukan apa yang dituduhkan 'oknum' di Facebook mengenai penyobekan maupun pembakaran bendera Bonek. Ia pun memaparkan tentang lagu Pee Wee Gaskins berjudul Dari Mata Garuda yang dibuat benar-benar dari hati.
"Ya kita kan sebenarnya band, dan band yang nggak pernah nyulut masalah dengan band lain, apalagi merobek bendera supporter bola suatu daerah. Itu sudah bener-bener di luar akal sehat dan keluar dari hati nurani lagi deh kayak gini. Ya makanya kita harus klarifikasi. Sisi baiknya, kita juga dapat full dukungan dari temen-temen, ya mudah-mudahan cepet kelar," kata Dochi.
Dan sebenarnya, lanjut Sansan, sebelum tiba di Surabaya pihaknya merasa gosip pembakaran bendera sudah clear. "Cuma karena ada informasi yang tidak disebar dengan baik, akhirnya ada salah paham. Kita bakal ngadain pertemuan sama mereka (Bonek) kalau keadaannya sudah dingin, ya nanti bakal dijelasin, soalnya kita - dua pihak ini korban," pungkas Sansan.
http://pwg-dorks.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar